Telkom secara bertahap mewujudkan pembangunan jaringan infrastruktur teknologi komunikasi informasi (ICT) nasional yang berbasis optical network platform yang diberi nama Nusantara Super Highway.
"Nusantara Super Highway merupakan kelanjutan dari cita-cita Telkom untuk menyatukan Indonesia melalui visi Nusantara 21 yang sudah dimulai sejak 2001 dengan teknologi berbasis satelit," ucap Direktur Network and Solutions Telkom, Ermady Dahlan di Grha Citra Caraka, Jakarta, Selasa (19/4/2011).
Pembangunan Nusantara Super Highway dibagi ke dalam enam ring untuk menghubungkan berbagai gugusan kepulauan di Indonesia. Enam ring tersebut sejalan dengan penetapan enam koridor ekonomi oleh pemerintah Indonesia.
Keenam ring tersebut adalah:
1. Ring Sumatera sepanjang 9.981 km, terbentang dari kota Banda Aceh hingga kota Bandarlampung. Ring terakhir diselesaikan adalah pembangunan Ring yang menghubungkan kota Banda Aceh hingga Medan.
2. Ring Jawa sepanjang 11.524 km, terbentang dari kota Merak hingga kota Banyuwangi.
3. Ring Kalimantan sepanjang 6.664 km, terbentang dari kota Pontianak hingga Tarakan.
4. Ring Sulawesi dan Maluku Utara sepanjang 7.233 km, terbentang dari kota Makasar, Manado, Ternate hingga Sanana.
5. Ring Bali dan Nusa Tenggara sepanjang 3.444 km, terbentang dari kota Denpasar, Mataram, Kupang hingga Atambua.
6. Ring Kepulauan Maluku dan Papua sepanjang 8.254 km, terbentang dari kota Ambon, Fak-Fak, Sorong, Manokwarihingga Jayapura dan Merauke.
Pembangunan semua Ring ICT Nusantara Super Highway mempergunakan konfigurasi Palapa Ring. Proyek-proyek tersebut dibiayai oleh dana pembangunan Telkom sendiri.
Pembangunan infrastruktur serat optik tersebut akan diselesaikan secara bertahap hingga 2014 dengan fokus di Kawasan Timur Indonesia karena pembangunan infrastruktur ICT di Kawasan Barat Indonesia sudah diselesaikan.
Bagian proyek yang diselesaikan hingga 2010 adalah Ring Aceh, Ring JaKa2LaDeMa (Jawa-Kalimantan-Sulawesi-Denpasar-Mataram), dan Ring MKCS (Mataram-Kupang Cable System).
Pada 2011 ini, Telkom sudah mulai membangun backbone fiber optic yang akan menghubungkan Manado, Ternate, Ambon, Fak Fak, Sorong, Manokwari, Jayapura, dan Fak Fak ke Timika.
Diharapkan pada 2012 proyek tersebut sudah dapat dioperasikan untuk daerah Ternate dan Ambon serta selesai keseluruhan pada 2014.
Pada 2015, jaringan Nusantara Super Highway akan memiliki panjang tidak kurang dari 47.099 km yang membentang dari Sumatera hingga Papua dan meliputi 421 kota/kabupaten atau 85% dari kota/kabupaten yang ada.
"Hasil dan program pembangunan infrastruktur ICT tersebut sekaligus merupakan pendukung utama dalam menjalankan bisnis TIME yang diusung Telkom," jelas Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama Telkom.
TIME atau Telecommunication, Information, Media dan Edutainment, adalah portofolio bisnis baru yang dideklarasikan oleh manajemen Telkom pada 23 Oktober 2009, bersamaan dengan peluncuran corporate identity Telkom yang baru.
Selain menyediakan komunikasi yang lebih efektif, backbone Nusantara Super Highway, diharap Rinaldi akan berperan besar dalam menunjang pertumbuhan ekonomi sekaligus dapat memenuhi kebutuhan dalam era ekonomi jaringan digital. Sumber
0 komentar:
Posting Komentar